Fenomena sekolah jadi kayak tempat usaha udah makin kelihatan. Gak neymar88 cuma di kota besar, bahkan sekolah-sekolah kecil pun mulai berubah arah. Biaya daftar mahal, seragam harus dari sekolah, sampai kegiatan ekstrakurikuler yang ujung-ujungnya nambah tagihan. Pertanyaannya: masihkah pendidikan itu hak rakyat, atau udah berubah jadi barang dagangan?
Sekolah Sekarang: Tempat Belajar atau Lahan Cuan?
Dulu, sekolah itu tempat buat nyari ilmu. Gak peduli lo anak siapa, asal mau belajar, lo diterima. Tapi sekarang? Banyak yang ngerasa sekolah lebih mirip bisnis. Sistem zonasi kadang jadi formalitas, dan biaya-biaya tambahan makin bikin orang tua geleng kepala. Apalagi sekolah swasta, makin tinggi namanya, makin tebal juga dompet yang harus disiapin.
Baca juga: Kenapa Sekolah Gratis Masih Bikin Orang Tua Keluar Duit Banyak?
Kenapa Sekolah Mulai Terlihat Seperti Bisnis?
-
Biaya Masuk dan SPP Naik Terus
Tiap tahun, nominalnya gak masuk akal. Bahkan sekolah negeri pun mulai minta “sumbangan sukarela” yang rasanya lebih kayak wajib. -
Paket Seragam dan Buku dari Sekolah
Murid gak bebas beli sendiri. Semua harus dari sekolah, dan harganya? Kadang lebih mahal dari harga pasaran. -
Les Tambahan yang Diwajibkan
Ironisnya, sekolah wajibin murid ikut les di luar jam pelajaran. Padahal, bukannya itu seharusnya tanggung jawab guru di kelas? -
Gedung Mewah, Tapi Fasilitas Belajar Biasa Aja
Banyak sekolah bangun gedung megah, tapi kualitas pengajaran gak selalu ikut naik. -
Komersialisasi Prestasi
Sekolah berlomba ngumpulin piala, bukan demi siswa, tapi demi nama besar. Murid jadi alat, bukan subjek utama. -
Event Sekolah = Biaya Tambahan
Dari pentas seni sampai studi tour, semua berbiaya. Kadang murid yang gak ikut jadi dikucilkan.Sekolah seharusnya jadi tempat nyari ilmu, bukan ajang cari untung. Kalau semuanya dinilai dari berapa banyak duit yang bisa dikeluarin orang tua, pendidikan gak lagi jadi milik semua kalangan. Makin hari, makin terasa bahwa pendidikan kita berjalan di dua jalur: satu buat mereka yang mampu, satu lagi buat yang cuma bisa bertahan. Udah waktunya kita semua nanya: mau dibawa ke mana sistem pendidikan kita?